#pre-departure Kuala Lumpur - What I Prepare


Karena ini adalah kali pertama gue naik pesawat, pertama gue ke luar negeri, dan itu semua gue jalanin sendiri, gue mengkhawatirkan banyak hal. Gue percaya kalau khawatir berlebihan tanpa didukung sama usaha dan research itu seperti bunuh diri, setuju kan?
Thoughts in my mind 
What will i do alone there?
I never go by plane, how it will be?
Where is the must-visit place in Kuala Lumpur?
Is Kuala Lumpur safe for solo traveler? Especially woman?
Also, my mind
This will be my first trip abroad, alone! I have to be well-prepared!



Hal-hal yang gue persiapkan:

1. Passport.

This is absolutely the must kalau akan ke luar Indonesia. Passport itu buatnya mudah dan murah kok. Biaya nya Rp 355.000 untuk passport biasa 48 halaman. Pasti kalian bisa banget nabung beberapa bulan untuk buat passport.
Tapi kan, gue belum ada rencana apalagi duit buat ke luar negeri, gak ada kepikiran tuh buat passport! 
==> Sekarang banyak kok tiket murah, setahun kayanya ada 2x promo gila-gilaan satu maskapai asal Malaysia (yang warna nya merah itu). Kalau kalian niat nya pake banget pengen ke luar negeri, pasti bisa! Percaya deh! Semesta akan mendukung! Aku juga dukung kok!! hehe. Dan penting juga nih, traveling ke luar negeri gak perlu tunggu uang banyak.
Kalau sudah punya benda itu pasti akan lebih termotivasi untuk 
Cari duit lebih, Nabung, dan Cari Tiket Pesawat Murah hahaa.

Note: Sebelum datang ke kantor imigrasi, kita harus ambil antrian online terlebih dahulu. Gue daftar dan ambil antrian di Antrian Imigrasi. Cukup mudah kok, hanya ikuti instruksi nya dan nanti harus pilih mau buat di kantor Imigrasi mana dan kapan. 




2. Airplane ticket

Setelah gue bikin Passport di bulan Oktober 2018, satu bulan kemudian gue ALHAMDULILLAH mendapat tiket yang (menurut gue sih) murah banget. Gue bayar Rp 168.700 (exclude biaya admin RP 5.000) untuk CGK-KLIA, KLIA-CGK. Plus seat nya gue pilih sendiri Murah gak menurut kalian?

Ini bukan karena gue pakai cara dukun untuk mendapat tiket nan murah ini. Jauh sebelum gue buat Passport, gue sudah sering baca (gak hanya 1 atau 2 blog, mungkin belasan) blog orang tentang gimana cara dapat tiket pesawat yang murah. Terus banyak banget yang nulis Kursi Gratis AirAsia. Saat itu, gue auto follow Instagramnya, Twitternya, dan download App nya karena gak mau ketinggalan info promo. Dan tibalah November AirAsia ngadain itu promo kursi gratis.

Gue belum mahir dalam menyiasati promo ini, buktinya gue baru berhasil mendapat tiket promo sekali. Di tahun 2019 gue missed tiket murah karena kelamaan mikir.

Gue masih mengira kalau promo ini untung-untungan. Ceritanya, saat pertama kali gue buka App nya AirAsia sekitar dini hari (karena promonya pasti dimulai di dini hari sekitar jam 23.00 atau 00.00) gue mendapat tiket PP ke KL sekitar Rp 398.000. Tapi karena gue ga ada credit card dan gue gak mungkin minta dianter ke Alfamart untuk bayar jam segitu, bookingan gue tercancel. Esok harinya gue mencoba peruntungan lagi, tepatnya saat di perjalanan pulang kerja, gue iseng-iseng cek. Dan saat sampai di rumah gue dapet harga lebih murah dari harga semalam, yaitu Rp 168.700. Gue auto booking dan bayar ke Alfamart.

Note: Promo "Kursi Gratis Air Asia" biasanya diadakan setahun dua kali, it's very important to follow AirAsia's social media account. 




3. Hotel

Gue pernah buat polling di Instagram, intinya kalau kalian solo traveling pertama kali, akan booking hotel/hostel. Resultnya 50:50. Gue gak ambil keputusan depend on that polling, hanya ingin tau aja.

Akhirnya gue memutuskan untuk di Hotel aja, gue belum siap untuk socialize with many bule-bule strangers. Gue gak 100% puas dengan decision itu, karena gue masih penasaran banget untuk bisa dapat teman baru di hostel.

At last, i booked a single room at Sasana Hotel Petaling Street (now OYO 43927 Sassana Hotel) on Agoda for 3D2N .

source: Agoda.com
kurang lebih seperti inilah kamar gue
Gue bayar Rp 235.918 via Alfamart tapi gue harus bayar lagi pajak tourist RM 20 (karena gue stay dua malam, per malam nya RM 10), dan gue juga harus deposit RM 50 saat check in (nanti dikembalikan saat check out).

Enaknya, doi ada di jantung Petaling Street, jaraknya juga hanya beberapa langkah dari gerbang Petaling Street. Tentu ada wifi, sepertinya semua hotel di KL pasti ada wifi ya? Kurangnya adalah kamar nya ternyata kecil banget, jadi agak mentok kalau sholat dan di hotel ini gak menyediakan lift. Fortunately gue bawa carrier dan gue dapat kamar di lantai 3, jadi gak terlalu gempor.

Penginapan adalah pencarian terlama dan yang paling gue galaukan, karena gue mau tempat yang bagus dengan harga terbaik. Gue banyak research dan bandingin harga di banyak aplikasi travel. Tapi kenyataanya, gue belum menemukan itu, karena menurut gue dengan harga segitu harusnya gue bisa dapat yang lebih baik.

Duh alah gak bersyukur amat sih Nan. 




4. RESEARCH and WRITE IT!

Research itu seru banget, favorit gue, tapi kalau gue, harus cari waktu yang benar-benar tepat hanya untuk fokus research. Gue udah dapat tiket dari November 2018, tapi gue baru benar-benar research  serius sekitar dua bulanan sebelum Agustus 2019. Tapi sebelumnya uda nyicil sedikit-sedikit sih.

Ini versi seorang Nanda yang sudah visitted many blogs, watched many videos on youtube, read many reviews on google.  
  • Tourism Place. Karena gue mau hemat, gue hanya research tempat-tempat wisata apa aja yang gratis. Penting juga untuk cari cara untuk ke tempat tsb. 
  • Tempat Makan yang enak tapi terjangkau. Catat alamat dan berapa range harganya. Sebetulnya ada lumayan banyak yang gue catat, tapi gak bisa cobain semua. Yang penting sudah cari dulu. Cek apakah dia halal atau gak. Setelah gue balik dari KL gue agak nyesel karena ga nyoba banyak makanan. 
  • Money yang dibutuhkan selama disana. Berapa budget untuk makan, tranportasi, dan oleh-oleh. Hasilnya nanti untuk acuan tukar uang. Lebihin sedikit.
Setelah gue cukup research, gue selalu tulis semua di buku. Gue juga tulis barang apa saja yang perlu dibawa kesana. Gue lengkapi semuanya dan gue absen satu-satu. 

Note: Research itu penting banget apalagi kalau kita belum pernah kesana sama sekali. 




5. ITENERARY.

Setelah research tempat apa yang mau dikunjungi, gue buatlah si itenaray. Itenarary pertama gue sangat tidak masuk akal karena "padat yang keterlaluan". Yes! That was my first time making Itenarary alone! 
Kalau tunggu sempurna, MULAINYA KAPAN? 
Karena ada beberapa kejadian yang tidak diinginkan, iten gue sedikit berantakan. Sore saat gue mau explore di hari pertama gue sampai di KL, hujan saudara-saudara. Gue menunggu gr*b cukup lama karena macet huhu, dan sampai di Thean Hou Temple nya sudah terlalu sore (tapi masih agak terang, sedikit mendung karena hujan). Masih ada lagi penyebab iten gue berantakan, di post lain akan gue ceritakan lengkapnya,

Mungkin ada beberapa orang yang gak butuh iten, tapi kalau gue butuh banget, biar gue gak lupa dan tau harus kemana.




6. Exchange Money

Ini yang gue lakukan selanjutnya. Gue tukar ringgit di ZRV Valuta, Mega Bekasi Hypermall. Gue rekomendasi banget tempat ini, karena dari pengalaman gue baca-baca di internet, tempat ini salah satu yang terbaik di Bekasi dan menurut gue itu benar sih. Karena pelayanannya ramah dan cepat, soal harga lumayan lah.

Kenalan dulu yuk sama Ringgit.
source google
Pertama gue beli RM 232, hitung sendiri ya rupiahnya berapa. Tapi di Malaysia gue beli lagi karena takut banget kurang kan gawat, gue beli lagi RM 145,5. Gue beli di dekat hotel (lupa nama tempatnya), karena malam sebelumnya gue udah pusing sendiri cara harga terbaik di sekitar Bukit Bintang dan gak bisa decide mau tukar dimana.



7. Check in online AirAsia (optional).

The positive thing is you don't have to queue at check in counter and can directly go to the immigration, the negative thing (for me) is you won't get the printed boarding pass, i honestly just ask the staff, do i have to print my boarding pass, and she said that i didn't have to.




Alhamdulillah walaupun gak sempurna, gue masih bisa berangkat ke Malaysia. Betapa senangnya gue saat tiba di KLIA 2 Airport. Gue jalan sendiri pake carrier dengan gagahnya (soalnya biar ga keliatan berat, karena kalo berat entar disuruh beli bagasi wkwk). Puncaknya adalah saat gue berhasil melewati imigrasi di KLIA 2. Super plong!

Tunggu cerita selanjutnya ya...






Cheers^^


Nanda FW






Share:

0 Comments